Senin, 15 September 2008

Marketing yg Kelewatan

Saya tak tahu maksudnya dari strategi marketing di sebuah SPBU di perbatasan Sidoarjo-Surabaya ini.
Entah teori marketing siapa yg dipakai sehingga begitu-gitu amat menerapkannya. Logika saja seorang yg masuk ke SPBU adalah orang2 yg bahan bakar kendaraannya sudah menipis, yg indicatornya menunjukkan ke arah merah, barulah seseorang dgn sendirinya akan mampir ke SPBU terdekat tanpa disuruh.
Tapi lain halnya dgn ini sebuah SPBU menaruh salah satu karyawan wanitnya (dan kenapa wanita?) untuk berdiri di depan gerbang masuk SPBU tsb dgn membawa alat penunjuk serta melambai-lambaikan tangannya ke arah pintu masuk SPBU kepada setiap pengendara bermotor yg lewat.
“Untuk apa??? Sekarang itu pertanyaan saya.”…”untuk apa?” tak usah dipancing dgn seorang wanita cantik pun, apabila bensin kendaraan udah tipis pasti pengendara tsb masuk dgn sendirinya. “Apakah mungkin apabila tangki bensin sudah penuh lalu melihat wanita cantik itu langsung masuk ke SBPU tsb dan mengisi bensi lagi?”. “Saya kira tidak.”
Mubazir, kasihan jg dgn mbak2 yg seharian berdiri dgn mengenakan kaca mata hitam, topi dan payung itu…sudahlah hentikan stategi marketing yg tak bemanfaat ini, karena sungguh tak tepat sasaran. Kalo memang ingin banyak pelanggan bukan seperti itu caranya, buatlah pelanggan anda puas dgn ukuran (tera) di SPBU anda tepat tak kurang sedikit pun, didik pegawai anda untuk ramah ke setiap konsumen dan tidak melakukan praktik curang lainnya dijamin SPBU anda akan dijadikan langganan oleh orang yg setiap hari melewati jalan tsb.