Rabu, 04 Juni 2008

Jangan mau menjadi orang kecil

Jangan bangga menjadi orang kecil, jangan mau menjadi orang kecil apalagi jangan senang menjadi orang kecil.
Beberapa hari lalu saya melihat berita TV tentang penggusuran di Surabaya. samar-samar terdengar suara orang (sepertinya ibu-ibu) kurang lebih seperti ini teriakkannya, "Kami ini orang kecil Pak! kami ini rakyak kecil Pak! tolong perlakukan manusiawi kami ini."
sepintas sepertinya tidak ada keanehan dari teriakan itu, tapi bagi saya sepertinya teriakan itu semacam legitimasi bagi kaum kecil untuk berbuat sesukannya, misalkan menempati tanah yg bukan haknya, membangun lapak dagangan di tempat yg tidak semestinya atau yg lebih parah membenarkan semua tindakannya yg salah lantaran dgn alasan kami adalah rakyat kecil atau orang kecil. Pertanyaan saya adalah "Memang kalo orang kecil boleh membangun rumah atau lapak dagangan seenaknya, misalkan ditrotoaran, jalur hijau atau bantaran kali?"
Terus terang saya jg merasa iba apabila melihat obrakan (penggusuran) terutama korbanya ibu2 sambil menggendong bayinya...kasihan juga, tapi bagaimana? jusrtu mereka sendiri yg memperlakukan dirinya dan keluarganya yg tidak manusiawi, yaitu hidup di tempat2 yg tidak semestinya dan beresiko.
Saya tidak memihak kepada Pemkot dalam hal ini saya juga menentang dgn alasan kemanusiaan, artinya begini silakan ditertibkan bagi yg tidak tertib tapi tolong dipikirkan kelanjutannya jangan asal digusur tetapi setelah itu dibiarkan mereka2 terlantar, bertanggung jawablah dgn cara merelokasi mereka ketempat yg lebih layak dan aman.
Begitu jg dgn pihak yg tergusur kalo sudah di beri fasilitas pengganti jangan di jual dan akhirnya kembali lagi membangun bangunan dan lapak liar.