Selasa, 26 Februari 2008

Dangdut Kampung From Within


“Bang Toyib… Bang Toyib…
Mengapa tak pulang-pulang
Anakmu-anakmu panggil-panggil namamu
3x puasa, 3x lebaran
Abang tak pulang-pulang
Sepucuk surat pun tak datang…”

Kurang lebih seperti itulah syair lagu dangdut yg saya dengarkan dari sebuah tape tetangga dgn vol.maximal dan setting trible-bass-nya yg masih terdengar tidak sinkron.
Pagi itu saya mendadak bangun dgn muka pucat pasih seperti orang yg baru saja melihat Pamela Anderson di gendong setan, “Betapa tidak lah wong saya lagi enak-enaknya tidur langsung saja bangun tanpa proses.”
“…Duh ada apa lagi si doi tetangga sebelah itu…” gumel di hati.
“Dapat Togelkah? Kok hari ini dia ceria banget.”
Belom sempat tangan ini menggucek mata, pertanyaan muncul dalam hati “Mengapa sih kok lagu dangdut dikategorikan selera musik kelas II.”
“Apakah karena cara mendengarkannya norok seperti yg tetangga saya lakukan tadi?
Ah gak juga, nyetel musik dangndut dgn vol. Minim pun kita masih saja dianggap orang norok.”
Sambil merenung menenangkan diri karena bangun dgn cara tidak wajar, saya menarik kesimpulan ternyata yang membuat lagu dangdut menjadi lagu kelas II tak lain tak bukan adalah lagu dangdut itu sendiri.
Coba deh amati syair2 lagu dangdut, untuk pemberian nama seseorang atau profesi seseorang selalu menggunakan nama2 dan profesi yg kurang popular.
“Bang Toyib, Mas Joko, Bang Samiun, Mas Sami’an yg selalu kita dengar di setiap syair lagu dangdut…coba diganti dgn nama yg lebih popular seperti Bang Jansen atau Mas Stevie atau Mas chirstopher atau apalah yg kira2 nama itu bisa mengangkat derajat lagu dangdut.”
Begitu juga dengan profesi seseorang “Mandor, Kuli, Mbah Dukun…kalo bisa diganti donk dgn profesi yg lebih manusiawi seperti Bang civil engineering, Mas Arsitek atau Mbah Metafisika mungkin akan merubah sedikit nasib musik dangdut sekarang ini. Minimal derajatnya naik satu strata ke kelas menengah.
“Memang mula2 kedengerannya aneh di syairnya tapi jgn khawatir hal ini terjadi hanya beberapa saat saja karena belom terbiasa, entar kalo udah terbiasa asik juga kok.”

“Bang Christopher… Bang Christopher…
Mengapa tak pulang-pulang
Anakmu-anakmu panggil-panggil namamu
3x puasa, 3x lebaran…”

Gak anehkan syairnya…coba deh yg hafal lagunya nyayikan dgn lengkap dgn menggunakan nama2 yg popular.
-Selamat mencoba-